Senin, 10 Oktober 2016

MENGENAL BAKTERI YAKULT !!




Mengenal BAKTERI pada minuman Yakult
Tanpa kita sadari, ternyata banyak sekali baktery yang berada di dalam tubuh kita. Jumlahnya bisa mencapai MILYARAN !!! Tapi tidak semua bakteri merugikan kesehatan. Berikut kita bahas bakteri yang baik dan dianjurkan untuk dikonsumsi untuk kesehatan. Bakteri tesebut berada di dalam minuman kesehatan YAKULT.
 akult adalah minuman susu fermentasi yang baik untuk kesehatan. Satu botol Yakult berisi lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup.
1. bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup ( L Casei Shirota Strain )
2. susu bubuk skim
3. sukrosa dan glukosa.
4. perisa
5. air

Kenapa Yakult harus disimpan pada suhu 10°C?

Yakult harus selalu disimpan pada suhu dibawah 10°C karena pada kondisi tersebut bakteri Yakult tidak aktif sehingga kualitas Yakult dapat dipertahankan terjaga. Penyimpanan pada suhu diatas 10°C akan mengakibatkan turunnya kualitas karena bakteri Yakult aktif, menghasilkan asam laktat yang menyebabkan Yakult menjadi asam dan jumlah bakteri hidupnya akan menurun.

Apakah Yakult memakai pengawet?

Yakult tidak memakai bahan pengawet. Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsanya karena:

* asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya.
* pembuatannya secara hygienis
* penyimpanannya pada suhu dibawah 10°C

Apa manfaat Yakult?

Yakult bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan kita karena dapat membantu:

* mencegah gangguan pencernaan termasuk memudahkan buang air besar dan mencegah diare.
* meningkatkan kekebalan tubuh.
* meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus.
* mengurangi racun dalam usus.
* membatasi jumlah bakteri yang merugikan.

Apakah ada waktu yang tepat untuk minum Yakult?

Tidak ada. Yakult dapat diminum setiap hari, kapan saja. Sebagian besar orang lebih suka minum Yakult pada saat atau setelah makan.

Berapa botol yang disarankan diminum setiap hari?

Disarankan satu botol setiap hari untuk menikmati manfaat Yakult karena dalam 1 ml Yakult terdapat lebih dari 100 juta bakteri Lactobacillus casei Shirota strain. Tentu saja Yakult aman diminum lebih dari satu botol sehari dan dapat lebih efektif untuk menciptakan flora usus yang didominasi oleh bakteri yang berguna.

Mengapa Yakult harus diminum setiap hari?

Karena pemasukan bakteri Yakult secara rutin setiap hari dapat memelihara bakteri berguna dan menjaga usus tetap sehat. Pada saat anda sehat, keseimbangan bakteri usus terjaga dengan baik. Tetapi setiap saat keseimbangan ini dapat terganggu karena menu makanan yang kurang seimbang, stress atau obat-obatan, sehingga muncul masalah serius seperti diare, dll.

Yakult Sehatkan Keluarga Indonesia


 MyPassion
President Director PT Yakult Indonesia Persada Sanae Ueno melakukan kunjungan ke Manado, Jumat (8/4). Dalam lawatannya ini, Ueno ingin mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan tubuh. Hal itulah yang mendasari PT Yakult Indonesia Persada lewat produknya berupa minuman kesehatan bagi keluarga. Dengan kandungan lebih dari 6,5 miliar probiotik yang baik untuk kesehatan sistem pencernaan.
Ueno juga memberi motivasi kepada puluhan Yakult Lady yang ada di Manado. Karena lewat para Yakult Lady tersebut, masyarakat Sulut bisa mengenal fungsi minuman Yakult dan pentingnya menjaga kesehatan.
Ueno pun turut didampingi Marketing Advisor Ami Hasegawa, Senior Assistant Manager Marketing Communication and Commercial Zulkarnain, Asistant Manager Diana Kaligis, serta Supervisor Cabang Manado Mochamad Ivan Herdian dan Agus Hariyadi.
Diakui Ueno, Indonesia menjadi negara di luar Jepang yang cukup tinggi tingkat konsumsi Yakult di dunia. Sampai saat ini, Yakult bisa terjual 5.000.000 botol per harinya dari pangsa pasar Indonesia sebanyak 160 juta jiwa. “Meski begitu, market plan dan pemberian informasi baik kepada masyarakat pelanggan dan calon pelanggan terus dioptimalkan. Sehingga masyarakat Indonesia benar-benar berkualitas secara kesehatan. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” imbuh Ueno.
12
 0  0

Produsen Minuman Yakult Ekspansi Pabrik Rp 303 Miliar

 Kapasitas pabrik Yakult akan bertambah dari 1,2 juta botol menjadi 3,6 juta botol per hari.

PT Yakult Indonesia Persada, produsen minuman prebiotik bermerk 'Yakult' berencana melakukan ekpansi pabrik dengan menambah investasi senilai US$ 25 juta (kisaran Rp 303,7 miliar dengan kurs Rp 12.150/dolar AS).
Dana investasi pabrik tersebut bersumber dari kas internal perusahaan. Nantinya kapasitas produksi pabrik yang berlokasi di Mojokerto Jawa Timur ini naik dari 1,2 juta botol per hari menjadi 3,6 juta botol per hari.

"Karena rencana pabrik ini akan dibuat paling tidak sama dengan yang di Sukabumi 3,6 juta. Itu target yang akan dikembangkan," kata Managing Director PT Yakult Indonesia Persada, Indra Tjahjono, di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).

Target tersebut sama dengan jumlah produksi Yakult Indonesia untuk pabriknya di Sukabumi Jawa Barat.

Perusahaan menargetkan produksi mencapai 4 juta botol per hari untuk pabrik ini. Saat ini, pabrik Yakult Mojokerto memiliki 2 paket mesin (line) untuk memproduksi 1,2 juta botol.
Upaya mengejar target akan mendatangkan 2 paket mesin lagi dalam waktu dekat. "Tentu nggak sekaligus. Bertahap. Tahap pertama 2 line, berikutnya akan segera dilakukan 2 line lagi di 2015. Disesuaikan dengan pengembangan pasar," ungkapnya.

Penambahan kapasitas pabrik Mojokerto untuk memenuhi jumlah permintaan khususnya di  Indonesia bagian Timur.

"Kalau dari Sukabumi bisa kita cover sendiri, tapi melihat pertimbangan delivery agak jauh ke timur, maka kita pilihlah pembangunan pabriknya di daerah Jawa Timur," tandas dia. (Amd/Nrm)

Beban Bertambah, Harga Yakult Makin Mahal



Manajemen PT Yakult Indonesia Persada, produsen minuman bermerek Yakult menyatakan akan menyesuaikan harga produk untuk menutup kenaikan beban pengeluaran karena begitu banyak faktor terutama penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Pada 2015 akan menaikkan harga jual. Tapi kami tidak akan naik besar. Sebagaimana filosofi Yakult minuman dibeli dengan harga terjangkau," ujar Managing Director PT Yakult Indonesia Persada, Indra Tjahjono, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (6/11/2014)
 Selain penyesuaian harga BBM bersubsidi, Indra menuturkan, pertimbangan lain untuk menaikkan harga yaitu kenaikan upah minimum provinsi (UMP). "Itu menjadi beban sebetulnya," lanjut dia.
Faktor depresiasi rupiah juga menambah beban perusahaan lantaran sebagian besar bahan baku Yakult masih impor. Terlebih untuk susu skim atau rendah lemak sebagai salah satu bahan utama pembuatan Yakult.
"Di Indonesia  belum ada suplier yang memproduksinya sesuai apa yang kami perlukan," ujar dia.
Perseroan juga berencana melakukan ekspansi pabrik dengan menambah investasi senilai US$  25 juta (kisaran Rp 303,7 miliar dengan kurs Rp 12.150/dolar AS).
Dana investasi pabrik tersebut bersumber dari kas internal perusahaan. Nantinya kapasitas produksi pabrik yang berlokasi di Mojokerto Jawa Timur ini naik dari 1,2 juta botol per hari menjadi 3,6 juta botol per hari.
Perusahaan menargetkan produksi mencapai 4 juta botol per hari untuk pabrik ini. Saat ini, pabrik Yakult Mojokerto memiliki 2 paket mesin (line) untuk memproduksi 1,2 juta botol. (Amd/Ahm)

Pabrik Yakult di Mojokerto Hasilkan 1,2 Juta Botol/Hari

 Harga Yakult Siap Naik Ikuti BBM

Pabrik kedua PT Yakult Indonesia Persada di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan 1,2 juta botol per hari.
Pabrik yang dibuka pada 20 Januari 2014 ini merupakan pabrik kedua setelah dibangunnya pabrik pertama di wilayah Cicurug, Jawa Barat pada 1997.

Managing Director PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono mengatakan, meski produksi di Ngoro 1,2 juta botol per hari dan di Cicurug Sukabumi 3,6 juta botol per hari, namun telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

"Di sini baru dibuka dengan kapasitas 1,2 juta botol, sedangkan di Sukabumi 3,6 juta botol per hari. Dengan penjualan yang mencapai lebih dari 4 juta botol per hari, itu sudah mencapai rata-rata harian konsumsi. Jadi, sudah cukup tinggi penjualannya," kata dia di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (6/11/2014).

Namun, lanjut Indra, pabrik yakult di Ngoyo Mojokerto ini belum ideal karena masih kalah dengan produksi di pabrik Sukabumi.

"Belum idel untuk soal produksi. Karena rencana pabrik ini akan dibuat paling tidak sama dengan yang di Sukabumi yaitu 3,6 juta per hari. Itu target yang akan dikembangkan," katanya.

Jadi, pabrik Yakult Ngoyo hanya memiliki dua line dan dalam waktu dekat akan mengembangkan dua line lagi."Melihat perkembangan permintaan, mungkin akan dengan cepat kita bikin pabrik yang menghasilkan 3,6 juta per hari atau kami kembangkan menjadi empat juta botol. Dengan sistem kerja pegawai enam hari," pungkas In

Ini Alasan Yakult Bangun Pabrik di Mojokerto Disfiyant Glinmourinse


 Ini Alasan Yakult Bangun Pabrik di Mojokerto

PT Yakult Indonesia Persada beralasan, dipilihnya kawasan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur dalam membangun pabrik lantaran akan mempermudah pendistribusian produk minuman fermentasi ini ke wilayah Indonesia Timur.

Sebelumnya, Yakult sudah membangun pabrik di kawasan Cicurug Sukabumi Jawa Barat pada 1997, menggantikan pabriknya yang berdiri di kawasan Pasar Rebo pada 1990.

"Dulu kami pertama kali membuka di Sukabumi, itu menggantikan di Pasar Rebo. Itu mencover semua permintaan. Pada awalnya mencakup Jawa dan Sumatera. Tapi ada keinginan kami untuk mulai kembangkan di Sulawesi, Kalimantan dan Nusa tenggara," ujar Managing Director PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono, di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).

Menurutnya, pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memilih Ngoro, Mojokerto, untuk mambangun pabrik Yakult kedua.

"Ini juga menjadi pertimbangan kami, bahwa proses delivery dari Sukabumi terlalu jauh ke Indonesia Timur. Jadi, dipilih di sini. Lebih dekat untuk delivery ke daerah Jatim, Kalimantan, dan Sulawesi," katanya.

Pabrik di Ngoro berkapasitas produksi sekitar 1,2 juta botol yakult per hari. Jika digabungkan dengan total produksi di pabrik Sukabumi yang 3,6 juta botol per hari, maka yakult mampu memenuhi kebutuhan konsumen per hari di seluruh Indonesia.

Tambah Dua Line, Yakult Siapkan Rp303,66 M

 Tambah Dua Line, Yakult Siapkan Rp303,66 M


PT Yakult Indonesia Persada berencana menambah dua line pabrik secara bertahap di 2015. Investasinya diperkirakan USD25 juta dolar atau sekitar Rp303,66 miliar (kurs Rp12.146/USD).

Hal tersebut disampaikan Managing Director Yakult Indra Tjahjono saat kunjungan media ke pabrik Yakult di Mojokerto Jawa Timur, Kamis (6/11/2014).

"Jadi dua line yang akan dibangun di pabrik Ngoro ini. Saya perkirakan akan mengembangkan sampai empat juta botol, sekitar USD25 juta dolar untuk nilai dari tambahan investasinya," kata nya.

Untuk target realisasinya, akan berlangsung pada Mei 2015. Hal tersebut tentu disesuaikan dengan pengembangan pasar.

"2015 awal itu kita akan melakukan penambahan mesin (untuk dua line). Tapi karena ada kendala di suplai mesinnya, kami enggak bisa di awal sekali. Baru akan hadir April. Kemudian Mei baru bisa melakukan kerja. Jadi hasilnya akan dua kali lipat, yaitu 2,4 juta botol," pungkasnya.

Yakult Belum Berencana Bangun Pabrik Lagi

 Yakult Belum Berencana Bangun Pabrik Lagi

PT Yakult Indonesia Persada belum merencanakan untuk membuka pabrik baru lagi setelah berhasil membangun pabrik keduanya di kawasan industri Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Managing Direktur Yakult Indra Tjahjono mengatakan, dengan adanya pabrik ini, diprediksi bakal mengcover hingga Indonesia Timur sampai beberapa tahun mendatang.

"Membuat pabrik baru itu (yang ketiga), saat ini masih kami pikirkan. Kami enggak mau buru-buru membangun. Tapi kami tetap akan memperkirakan di wilayah timur, Makasar, atau di wilayah Maluku dan Papua itu masalah distribusinya," ujarnya di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).

Hal tersebut, ujar Indra akan dijajaki beberapa tahun ke depan. Agar Yakult juga memiliki rencana jangka panjang dalam hal pengembangan pabrik.

"Kapasitas pabrik ini saja bisa mencover sampai lima tahun ke depan. Kami akan lihat beberapa tahun ke depan kondisinya seperti apa. Kalau perlu bikin pabrik baru, kami akan buat. Tergantung kondisi pasar kita nantinya akan seperti apa," pungkas dia.

Yakult Belum Berencana IPO

Manajemen PT Yakult Indonesia Persada hingga kini belum berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.

Yakult Belum Berencana IPO

Pasalnya, perusahaan menjelaskan mereka masih memiliki modal yang cukup kuat  dalam mendanai ekspansi.
"Rencaana IPO, saat ini kami masih belum berencana untuk IPO, karena saat ini kami masih punya modal. Secara bertahap kita bisa, tidak perlu proses IPO," ujar Direktur Keuangan PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono di Mojokerto, Surabaya, Kamis (6/11/2014).

Menurutnya, keputusan melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ada di tangan pusat, tidak bisa dilakukan secara sepihak. Lantaran saat ini modal yang dimiliki masih sangat cukup.

"Bicara IPO kita masih punya dana. Dulu Grup Salim masih punya saham di kita, tapi pas 1998 yang krisis moneter sahamnya dijual lagi dan diambil alih oleh kita lagi," tutupnya.

Indra yang juga sebagai managing director Yakult ini menjelaskan, pabrik di kawasan industri Ngoro, Mojokerti ini sudah full kapasitas.

Untuk itu, tidak ada pilihan lagi untuk secepatnya melakukan penambahan mesin, sehingga kapasitas produksi bisa lebih meningkat.

Untuk saat ini, produksi Yakult di kawasan industri Ngoro baru mencapai 1,2 juta botol per hari. Setelah penambahan dua alat produksi yang lengkap yang rencananya akan dimulai Mei 2015, maka kapasitas bisa meningkat 2,4 juta botol per hari.

"Pabrik full kapasitas, jadi pekerja banyak juga yang Sabtu masuk. Ada yang kerja pas Minggu, tapi dua kali dalam sebulan. Dengan tambahnya dua mesin, jadi lebih meningkat dan efisien. Bisa jadi 2,4 juta botol di Mei 2015, dan bisa meningkat lagi sampai empat juta botol per hari," jelasnya.

Harga Yakult Siap Naik Ikuti BBM









Harga Yakult Siap Naik Ikuti BBM
 PT Yakult Indonesia Persada menegaskan akan menyesuaikan harga pada produk andalannya untuk menutupi beban pengeluaran terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal tersebut disampaikan Managing Director sekaligus Direktur Keuangan PT Yakult Indonesia Persada, Indra Tjahjono.

"Pada 2015, kami akan menaikkan harga jual. Tapi kami tidak akan menaikkan besar. Sebagaimana filosofi Yakult minuman dibeli dengan harga terjangkau," kata Managing Director Yakult Indra Tjahjono di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).

Namun, pihaknya tidak bisa menyebutkan berapa besaran kenaikan yang akan dilakukannya. Meski demikian, kenaikan harga ini juga berkaitan dengan rencana peningkatan upah minimum provinsi (UMP).

"Itu yang menjadi beban sebetulnya, jadi sedang kita pikirkan karena kenaikan ini," ujarnya.

Di samping itu, hal lain yang membuat perusahaannya yakin untuk menaikan harga produk adalah faktor depresiasi rupiah.

Hal itu dikarenakan sebagain besar bahan baku Yakult masih diperoleh melalui impor. Misalnya untuk susu skim yang terdapat pada campuran Yakult.

"Di Indonesia belum ada suplier yang memproduksinya sesuai yang kami perlukan, jadi kami impor dari luar," tandas Indra.